Jelang Lebaran, Warga Ampana Mulai Keluhkan Kelangkaan Dan Stabilitas Harga Elpiji 3 Kg, Capai Rp.50.000,-

AMPANA – Menjelang Pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri di Kota Ampana, Sulawesi Tengah beberapa warga mulai mengeluhkan kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg dan stabilitas harganya hingga hampir mencapai Rp.50.000.

Warga tersebut kesulitan mendapatkan Gas Elpiji 3 Kg padahal kebutuhan menjelang lebaran menjadi hal tak terelakkan bagi masyarakat khususnya Ibu-Ibu rumah tangga.

Tak hanya kelangkaan, Warga juga keluhan terkait stabilitas harganya yang melambung tinggi.

Dilansir dari Kompas.com (4/2/2025), harga elpiji 3 kg seharusnya Rp 12.750 per tabung, dengan subsidi sebesar Rp 30.000 per tabung. Tanpa subsidi, harga asli elpiji 3 kg bisa mencapai Rp 42.750 per tabung.

Dikutip dari Kompas.com, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan mekanisme harga yang seharusnya diterapkan dalam distribusi elpiji 3 kg.

“Rantai distribusi ini harus sesuai. Dari agen ke pangkalan, dan dari pangkalan ke masyarakat. Tidak boleh ada permainan harga di tengahnya, apalagi yang merugikan rakyat. Saya tidak rela masyarakat harus beli (elpiji 3 kg) Rp 22.000,” ujar Bahlil saat meninjau pangkalan elpiji di Pekanbaru, Rabu (5/2/2025).

Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Helfi Assegaf sebagaimana dikutip dari Kompas.com mengatakan bahwa Bareskrim juga turut mengawasi harga eceran tertinggi (HET) yang beredar dimasyarakat ditengah langkanya elpiji 3 kg.

“Yah, kita tetap melakukan pengawasan (soal HET), kalau ada yang melakukan atau pelanggaran aturan yang telah ditentukan pemerintah, tentu ada sanksi” ujanrya (4/2).

(red/***)

Comment