Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau Jadi Penyumbang Inflasi Year on Year Terbesar di Kota Palu

Palu, Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Mei 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Data ini berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Palu yang dipublikasikan lewat kanal youtube BPS Kota Palu pada Senin (3/6/2024).

“Di Kota Palu terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,24 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,26 pada Mei 2023 menjadi 105,57 pada Mei 2024. Tingkat inflasi m-to-m dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 0,08 persen dan 1,05 persen,” ucap I Ketut Dibia, Statistisi Ahli BPS Kota Palu.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,74 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,72 persen.

Selanjutnya kelompok transportasi sebesar 1,55 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,38 persen.

Disusul oleh kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,89 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,33 persen.

Ketut Dibia menjelaskan jika kelompok ini pada Mei 2024 Kota Palu mengalami inflasi y-on-y sebesar 5,74 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 105,47 pada Mei 2023 menjadi 111,52 pada Mei 2024.

“Sub Kelompok yang mengalami inflasi y-on-y tertinggi, yaitu sub kelompok rokok dan tembakau sebesar 7,66 persen dan terendah yaitu sub kelompok minuman tidak beralkohol sebesar 3,34 persen,” ungkapnya.

Kelompok ini pada Mei 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y sebesar 1,32 persen. I Ketut Dibia mengatakan jika komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: beras sebesar 0,64 persen; Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebesar 0,16 persen; cabai rawit sebesar 0,14 persen.

Kemudian telur ayam ras sebesar 0,08 persen; bawang putih sebesar 0,07 persen; tempe, bawang merah dan kue basah masing-masing sebesar 0,06 persen.

Selanjutnya tomat sebesar -0,05 persen; biskuit, Sigaret Putih Mesin (SPM) dan gula pasir masing-masing sebesar 0,04 persen; minyak goreng dan air kemasan masing-masing sebesar 0,03 persen dan disusul tahu mentah, udang basah, Sigaret Kretek Tangan (SKT), susu bubuk, cumi-cumi dan daun bawang masing-masing sebesar 0,02 persen.

Reporter : Nasrullah Malonda

Editor     : Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *