Palu, Gas beracun berupa Sulfur Dioksidasi (SO2) yang dihasilkan dari Erupsi Gunung Ruang Di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) beberapa waktu lalu meluas sampai ke Sulawesi Tengah Khususnya Kota Palu dan sekitarnya.
Koordinator Data dan Informasi Stasiun Pemantau Atmosfer Global Lore Lindu Bariri, Solih Alfiandy pada Selasa, (23/4) mengatakan bahwa letusan Gunung Ruang yang terjadi sejak 20 April 2024, akibatnya 2 wilayah Sulawesi Utara serta Gorontalo, Masuk Kategori ‘Sangat Berbahaya’.
Seperti dilansir dari media.alkhairaat.id Rabu, (24/4/2024) Pukul 12.24 Wita.
“Waktu itu, untuk di wilayah Palu masih masuk kategori sedang. Kemudian tanggal 21 di Sulut itu dia sudah mulai turun dan berpindah ke wilayah Sulawesi Tengah. Yang tadinya berwarna biru atau tidak sehat, menjadi sangat tidak sehat dan berbahaya,” Ujar Solih
Dirinya juga menambahkan, bahwa hampir seluruh wilayah Sulteng meliputi wilayah Parigi, Donggala Kota Palu, Sigi, Poso, Tojo Una-Una, Morowali, Morowali Utara. Merupakan area terdampak Gas beracun S02 yang statusnya berada di kategori sedang hingga kategori sangat berbahaya.
“Yang sangat berbahaya itu ada di Teluk Palu di bagian sebelah barat”. ugkapnya
Solih juga menjelaskan, SO2 tersebut merupakan gas beracun yang terbentuk dari senyawa kimia terdiri dari 1 Atom sulfur dan 2 Atom Oksigen yang tercipta dari adanya aktivitas manusia dan alam.
“Contohnya di Palu, sebelum ini tanggal 20 April di bagian teluk kan ada aktivitas manusia berupa galian C. Kemudian ditambah lagi letusan gunung berapi di Sulut, jadi semakin parah lagi di tanggal 22 April.”. Imbuhnya
Untuk diketahui, gas berbahaya yang tercipta dari erupsi Gunung Merapi dapat menyebabkan efek kerusakan yang sangat serius bagi Manusia dan Alam. Dampak untuk lingkungan sebab gas beracun berupa kerusakan pada tumbuhan serta polusi udara dan dampak kesehatan berupa iritasi Mata, batuk berdahak, radang tenggorokan, serta gangguan pernapasan bagian atas (Ispa)
Penulis : Wahyu Lamasinai
Editor : Surya
