Legenda Sepakbola Brazil, Mario Zagallo Tutup Usia 92 Tahun

bakuatSPORT – Palu –  Legenda sepak bola Brasil Mario Zagallo meninggal dalam usia 92 tahun, Jumat waktu Rio de Janeiro, atau Sabtu WIB, 6 Januari 2024. Zagallo pelopor yang membawa Brasil menjadi juara Piala Dunia sebagai pemain maupun pelatih. Seperti disadur dari sport.tempo.co, (7/1/2024), Ia bintang sepak bola yang berperan penting dalam kebangkitan Brasil sebagai kekuatan sepak bola dunia. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, mengumumkan tiga hari berkabung nasional, sejak Sabtu  untuk mengenang legenda sepak bola itu.

Tentang Mario Zagallo

  1. Empat Piala Dunia

Dikutip dari Reuters, ia menjuarai Piala Dunia pertama Brasil pada 1958 dan mempertahankan gelar tersebut pada 1962. Sebagai pelatih, ia memimpin skuadnya merebut Piala Dunia Ketiga di Meksiko. Ia menjadi asisten pelatih Carlos Alberto Parreira ketika Brasil memenangkan gelar keempatnya di Amerika Serikat pada 1994.

  1. Klub

Dikutip dari Sportmob, Zagallo sempat bermain di sejumlah klub. Ia pernah membela América Rio de Janeiro pada 1946 hingga 1950. Setelah itu, ia memperkuat klub Flamengo Rio de Janeiro pada 1951 dan bermain selama enam tahun. Di sana, ia meraih kejuaraan negara bagian Rio de Janeiro dari 1953 hingga 1955. Pada 1958 hingga 1965, ia bermain untuk Botafogo dan memenangkan kejuaraan negara bagian dua kali pada 1961 dan 1962. Dia juga merupakan pemenang Torneio Rio-São Paulo bersama Botafogo pada 1962.

  1. Pelatih

Dikutip dari Transfermarkt, Zagallo memulai karier kepelatihannya bersama Botafogo pada 1966. Setelah itu, ia melatih tim nasional Brasil dari 1967 hingga 1970. Ia juga melatih Fluminense dan Flamengo masing-masing selama satu musim. Setelah itu, Botafogo (1975), Al-Hilal (1979), Vasco da Gama (1980, Saudi Arabia (1981), Flamengo (1984), Botafogo (1986), Bangu (1988) dan Vasco da Gama (1990).

Ia kembali melatih tim nasional Brasil pada dari 1991 hingga 1994. Ia pindah melatih Portuguesa pada 2000 dan Flamengo untuk ketiga kalinya pada 2001. Terakhir, ia melatih timnas Brasil pada 2002, sekaligus mengakhiri kariernya sebagai pelatih di dunia sepak bola.

Tak hanya juara Piala Dunia pada 1970 dan 1994, Zagallo juga membawa Brasil memenangkan dua kali juara Copa America pada 1997 dan 2003. Ia meraih Piala Konfederasi pada 1996-1997 dan 2004-2005, runner-up di Piala Dunia 1998. Ia juga membawa Arab Saudi ke Turnamen Sepak Bola Olimpiade Putra Los Angeles pada 1984. Ia membawa Uni Emirat Arab menuju Piala Dunia pertama mereka pada 1990. Ia memimpin klub Al Hilal memenangkan juara liga.

  1. Gelar

Sepanjang kariernya, ia menerima penghargaan Pelatih Nasional Terbaik Dunia IFFHS dan Manajer Terhebat Sepanjang Masa ke-9 Majalah Sepak Bola Dunia pada 2013. Ia juga meraih penghargaan Tim All-Star Piala Dunia FIFA dan menerima FIFA Order of Merit, penghargaan tertinggi FIFA pada 1992, dikutip dari situs web fifa.com.

  1. Pele

Zagallo dan Pele bermain bersama di Swedia, Piala Dunia 1958. Zagallo sempat memberi umpan kepada Pele untuk gol terakhir saat mengalahkan tuan rumah 5-2 di final. Zagallo juga menjadi pelatih Pele saat Brasil merebut gelar Piala Dunia ketiganya pada 1970 di Meksiko.

Sumber : sport.tempo.co

(***red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *