Ampana – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Tojo Una-Una, gelar kegiatan Pelatihan Saksi Peserta Pemilu Penguatan Kapasitas Dan Manajemen Pengetahuan, di hotel Grand Pink Ampana, Rabu (27/12/2023).
Kegiatan yang diikuti oleh berbagai kalangan Organisasi kemasyarakatan, keagamaan, kepemudaan, lembaga kemahasiswaan, menjadi salah satu semangat Bawaslu dalam menyampaikan pesan-pesan penguatan menjelang hari pemungutan suara pemilu pada 14 Februari 2024.
Dalam sambutan dan arahannya, Arfan Tandje menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan penting untuk dilaksanakan oleh Bawaslu, mengingat adanya amanat undang-undang Pemilu Pasal 351 ayat (8) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 yang menerangkan bahwa saksi peserta pemilu diberi pelatihan oleh Bawaslu.
“Saksi peserta pemilu merupakan instrumen penting pada tahapan pemungutan penghitungan suara serta rekapitulasi nantinya. Maka dari itu saksi harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan agar cakap nantinya dalam memberikan masukan dan batasan terhadap segala bentuk kesalahan dalam proses pungut hitung dan rekapitulasi nantinya” Ujar Arfan
Lebih lanjut Arfan Tandje mengatakan, saat ini sudah dalam masa tahapan kampanye kurang lebih 47 hari lagi akan masuk masa pelaksanaan pemungutan penghitungan dan rekapitulasi, untuk itu harapannya saksi peserta pemilu memahami tugas dan wewenangnya serta batasan-batasan saat bertugas di lapangan.
Tak hanya itu, Arfan juga menegaskan bahwa saksi peserta pemilu adalah yang di mandat tertulis dari tim kampanye oleh partai politik atau gabungan partai politik untuk pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pengurus Partai Politik tingkat Kabupaten/Kota atau untuk pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
“Saksi itu, adalah garda terdepan dalam penyelenggaraan demokrasi. Keberadaan saksi akan menciptakan sistem saling kontrol dan seimbang untuk kinerja penyelenggara maupun pengawas pemilu, agar kemudian pemilu nantinya berjalan secara jujur adil dan berintegritas”, Tutup Anggota Bawaslu tersebut.
Untuk diketahui, kegiatan yang di gelar di Aula Grand Pink Hotel itu dihadiri sedikitnya 44 orang peserta yang berasal dari berbagai unsur organisasi, lembaga kemahasiswaan dan paguyuban daerah di Tojo Una-Una.
(wl)
